Motivasi Menjadi Seorang Dosen

Dengan perkembangan dunia bisnis saat ini tuntutan sumber daya manusia dalam dunia pekerjaan sangatlah besar bahkan terutama dari segi pendidikan akan pengetahuan teknologi informasi dan bahasa inggris. Hal tersebut saya amati dari acara job fair  yang ada di kota bandung, oleh karena itu saya berminat menekuni suatu profesi yang dapat mencerdaskan anak bangsa selain seorang guru yaitu menjadi seorang dosen.
Mengapa harus menjadi seorang dosen? Dari jaman dulu banyak orang yang menganggap bahwa jadi seorang dosen itu terlalu sibuk dengan jadwal, membosankan karena harus banyak baca buku, harus berbicara didepan orang banyak terutama yang berada dibawah umurnya, dan segi finansial yang apabila dibandingkan dengan pengusaha sangatlah jauh berbeda. Memang awalnya saya berfikir seperti itu, akan tetapi anggapan itu segera saya singkirkan dari benak setelah saya mencoba menjadi seorang asdos dan mencoba untuk berkonsultasi dengan dosen saya dulu yang sekarang telah sukses menjadi calon guru besar.


Hari demi hari di gedung pasca sarjana saya mencoba untuk mengikuti perkuliahan, memang awalnya saya sulit untuk beradaptasi. Bagaimana tidak? Saat itu teman-teman kelas saya rata-rata merupakan professional yang sudah berpengalaman pada profesinya, ada yang sudah jadi pekerja, pendidik, konsultan, bahkan manajer. Akan tetapi saya coba untuk beradaptasi dan alhamdulillah makin lama saya semakin betah dan ketagihan untuk mengikuti perkuliahan. Karena pada saat itu fokus yang pertama dari perkuliahan lebih ditekankan kepada diskusi dan problem solving/pemecahan masalah hingga akhirnya saya pun menuntaskan kedua pendidikan tersebut dengan kado yang berbuah manis berupa wisuda untuk kedua orang tua tercinta.
Mendalami dunia pendidikan sebagai seorang dosen tidak cukup hanya dengan mengambil jalur kuliah saja, karena apabila ilmu tidak sejalan dengan praktiknya maka kita akan bingung mengenai gambaran/contoh topik yang akan diajarkan. Oleh karena itu pada saat saya menempuh jalur pendidikan S2 saya sambil melanjutkan kiprah saya di dunia pendidikan yaitu mengajar yang sebelumnya telah mencoba terjun ke dunia praktisi, walaupun pada saat itu status mengajar saya masih sambilan saja. Karena pada saat itu saya berfikir kalau kita tidak mulai dari sekarang kapan lagi?.


Tapi seiring berjalannya waktu alhamdulillah saya mendapatkan jalan yang baik dalam  meniti karir saya yaitu menjadi dosen tetap. Karena disini saya dapat memiliki kesempatan untuk mencerdaskan anak bangsa sesuai motivasi awal saya  yaitu menjadi seorang dosen. Untuk itu saya ingin berbagi alasan mengapa saya mengambil jalan karir saya sebagai seorang dosen, diantaranya:
1.      Dapat mengatur waktu kerja menjadi lebih fleksibel
2.    Memiliki peluang untuk berkarir sampai usia 65 tahun, bahkan apabila melanjutkan menjadi guru besar bisa sampai usia 70 tahun
3.      Pendapatan yang stabil dan berkah
4.      Penempatan pekerjaan yang tetap (tidak pindah-pindah antarkota)
5.  Berpeluang menggapai impian untuk berkunjung keluar negeri dengan cara melanjutkan pendidikan atau membuat riset penelitian
6.  Ada peluang untuk mencetak buku dan membuat akun blog/youtube sendiri yang bertema pendidikan atau hal lainnya
7.      Menjadi narasumber diacara kuliah umum dan seminar baik 
8.      Terdapat peluang untuk berkontribusi dalam dunia pemerintahan
9.      Mengasah kemampuan untuk berkomunikasi yang baik didepan banyak orang
10. Mengikuti perkembangan serta memperkuat wawasan dalam bidang keahlian yang diajar melalui penggalian topik dan seminar yang diikuti
11.  Memperluas relasi karena dapat bertemu dengan dosen tetap maupun dosen luar
12.  Tidak jenuh karena setiap tahunnya ada mahasiswa/i angkatan yang baru
13.  Memiliki waktu yang cukup untuk mengelola usaha pribadi
14.  Membuat kita tetap awet muda dan penuh rasa semangat
15.  Memiliki pengalaman untuk mendidik mahasiswa/i melalui perwalian

Bagaimana cukup banyak bukan? Intinya setiap manusia yang bekerja dalam suatu badan usaha/organisasi pasti memiliki alasan tersendiri untuk menekuni profesinya, karena hidup adalah pilihan. Semoga dengan artikel ini dapat bermanfaat bagi orang banyak terutama bagi mahasiswa/i yang masih bingung kedepannya setelah lulus mau kemana. 

(Artikel ini ditulis oleh Vicky Dzaky Cahaya Putra, tanggal 21/02/2020, pukul 09.30) 


Selamat berkunjung kembali dipostingan selanjutnya

Postingan populer 30 hari terakhir...

Konsep Teknologi Informasi

Etika Penggunaan Teknologi

Pajak Penghasilan (PPh) Umum

Ruang Lingkup Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan